Dalam banyak hal, The Artist adalah sebuah pencapaian prestasi. Sebuah
film bisu produksi zaman sekarang yang, saking sempurna penggarapannya,
bisa saja dianggap sebagai sebuah film klasik betulan produksi tahun
20-an. Segala teknik yang digunakan dalam produksi The Artist
(pencahayaan, pengaturan bayangan, pengaturan warna hitam dan putih)
menunjukkan sebuah keseriusan yang didasari pada study mendetail tentang
film klasik zaman baheula.
Selain masalah teknis, The Artist mempunyai jiwa sebuah film bisu. Film ini mempunyai momen-momen yang sangat khas dalam sebuah film klasik. Sebut saja kesetiaan dan kerinduan yang divisualisasikan dengan sangat baik. Sutradara Michel Hazanavicius dan para aktornya sukses menyuguhkan gesture yang terarah, murni, tanpa harus terjebak dalam sebuah kekonyolan gerak.
Jean Dujardin, bermain sebagai seorang idola film bisu, tidak hanya melakukan gerakan-gerakan tanpa makna. Dia sanggup masuk ke dalam sebuah kesadaran tentang berakting dalam film klasik tanpa suara. Senyumnya sangat khas dan mempesona, sesuatu yang sudah hilang seiring diproduksinya film yang bersuara (talkies).
Kita pun bertemu dengan karakter George Valentin (Dujardin), seorang yang berada di puncak dunia film bisu tahun 1927. Dia benar-benar seorang idola yang hidup damai dengan popularitas dan sering pamer tanpa tahu malu. Pada puncak karirnya, dia bertemu dengan Poppy Miller(Berenice Bejo) dan mereka pun berhubungan. Lalu, datanglah era film bersuara (talkies), Valentin tiba-tiba mendapati karirnya menurun sementara Miller justru sedang naik daun. Valentin harus melihat keraguan akan aktingnya di era yang baru, dan itu menyakitkan.
Kenapa Valentin tidak mau bermain dalam film bersuara atau setidak-tidaknya mencoba? Pertanyaan akhirnya terjawab ala sebuah film bisu, dengan halus dan menyentuh. Menyaksikan The Artist adalah meyaksikan matinya sebuah medium klasik yang pernah menyatukan dunia menjadi satu, yaitu film bisu yang dalam masanya sangat berpengaruh dan bisa dinikmati siapa saja tanpa adanya batas yang menghadang.
Sutradara: Michel Hazanavicius
Skenario: Michel Hazanavicius
Pemain: Jean Dujardin, Bérénice Bejo, John Goodman
Sumber http://resensifilmbagus.blogspot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar